Arsip Blog

Slider

5/random/slider

Label

Advertisement

Main Ad

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Facebook

Menularkan Minat Baca Pada Anak, Begini Caranya

16 komentar

Masalah minat baca sampai saat ini masih menjadi perhatian kita bersama, karena minat baca masyarakat Indonesia relatif masih sangat rendah. Rendahnya budaya membaca ini juga dirasakan oleh orangtua terhadap anak-anaknya. Perpustakaan yang ada dilingkungan sekolah jarang dimanfaatkan secara optimal oleh anak-anak. Demikian pula perpustakaan umum yang ada di setiap kota/kabupaten yang tersebar di nusantara ini, pengunjungnya relatif tidak begitu banyak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum mempunyai budaya membaca. Sehingga wajar apabila Indeks Sumber Daya Manusia bangsa Indonesia juga rendah.

Upaya menumbuhkan minat baca bukannya tidak dilakukan. Pemerintah melalui lembaga yang relevan telah mencanangkan program minat baca. Hanya saja yang dilakukan oleh pemerintah maupun institusi swasta untuk menumbuhkan minat baca belum optimal. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini, sejak mereka mulai dapat membaca. Dengan menumbuhkan minat baca sejak anak-anak masih dini, diharapkan budaya membaca masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan.



Tidak dapat disangsikan lagi bahwa penanaman kebiasaan membaca sudah sering kali dibahas dalam tema berbasis seminar parenting. Dimana seminar-seminar itu diprakarsai oleh peserta yang notabene memiliki anak dalam kategori usia dini. Kebiasaan membaca sebaiknya memang dilakukan sejak dini, dan tidak dapat disangsikan pula bahwa tidak hanya sekolah yang menjadi tempat tepat untuk memupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anak. Rumah adalah tempat yang paling baik untuk memupuk minat membaca. Salah satu dukungan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan minat baca anak adalah peran orang tua. Orang tua perlu memotivasi anak untuk mencintai buku sejak awal.

Upaya menumbuhkan minat membaca perlu dibiasakan sejak dini, yakni mulai dari anak mengenal huruf. Jadikanlah kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan dan menjadi hal yang menyenangkan. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan, semangat, dan motivasi yang diberikan oleh orang tuanya. Jika hal ini terwujud, diharapkan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan seperti sebuah slogan yang mengatakan “tiada hari tanpa membaca”.

Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua/keluarga dalam menciptakan budaya membaca dalam keluarga. Misalnya, membaca surat kabar, buku dan bacaan lainnya setiap hari pada waktu-waktu tertentu yang kemudian akan mendorong anak untuk melakukan kebiasaan membaca yang akhirnya anak akan gemar membaca dengan sendirinya.

Namun pada kenyataan sekarang ini masih banyak kita jumpai orang tua yang membiarkan anaknya bermain dengan benda yang menjadi alat untuk hiburan dan kesenangan saja, seperti : Televisi, VCD Player, Handphone, dan benda mewah yang menjadi hiasan. Karena itu upaya meningkatan minat dan kebiasaan membaca dirumah sangat perlu untuk dilaksanakan.



Keteladanan orang tua dalam proses menumbuhkan minat baca sejak dini dapat mengurangi hambatan yang ada, seperti memanfaatkan waktu senggang dengan membacakan buku kepada anak akan dapat meningkatkan motivasi dan kemauan minat baca selanjutnya. Dampak orang tua yang suka membaca akan memacu putra-putrinya untuk mengikuti jejaknya, karena berbagai jenis bacaan mengandung ilmu pengetahuan dari yang dasar hingga yang canggih.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menularkan minat membaca dan mendekatkan anaknya supaya anak lebih terbiasa dalam membaca diantaranya adalah:
1.    Sediakan waktu luang untuk membacakan buku untuk anak setiap hari. Penelitian mengungkapkan bahwa dengan membacakan dengan suara lantang secara rutin kepada anak-anak akan menghasilkan perkembangan yang signi-fikan pada pemahaman membaca, kosa kata, dan pemenggalan kata. Baik anak dalam usia belum sekolah maupun yang sudah, hal itu akan membuat mereka berkeinginan untuk membaca dengan sendirinya.

2.    Kelilingi anak-anak dengan berbagai buku bacaan. Anak-anak yang memiliki berbagai macam jenis bacaan di rumahnya mendapatkan nilai lebih tinggi pada standarisasi tes. Bujuklah anak kita untuk membaca dengan mengoleksi buku-buku bacaan yang menarik dan majalah yang sesuai dengan umur mereka. Letakkan buku bacaan di mobil, kamar mandi, tempat tidur, ruang keluarga, dan bahkan di ruang TV.

3.    Buatlah waktu membaca bersama keluarga. Sediakan waktu setiap hari 15 sampai 30 menit untuk seluruh anggota keluarga membaca bersama-sama dengan tenang. Dengan melihat orangtuanya membaca akan membuat anak ikut membaca. Hanya dengan berlatih 15 menit setiap hari cukup untuk meningkatkan minat baca mereka.

4. Berikan dukungan pada berbagai aktivitas membaca mereka. Jadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan anak kita. Biarkan mereka membaca menu, rambu jalanan, petunjuk pada mainan, ramalan cuaca, acara TV, dan semua informasi praktis harian. Dan juga, pastikan mereka selalu memiliki bacaan untuk waktu luang mereka ketika sedang menunggu giliran saat pergi ke dokter, atau saat sedang di dalam mobil.

5.   Biasakan pergi ke perpustakaan. Ajak anak agar lebih banyak membaca dengan membawa mereka pergi ke perpustakaan setiap beberapa minggu untuk mendapatkan buku bacaan yang baru. Perpustakaan biasanya menyediakan program membaca untuk anak-anak segala usia dan mengembangkan minat membaca mereka.

6.    Ikuti terus perkembangan membaca anak. Cari tahu kemampuan membaca yang bagaimana untuk setiap level kelas. Kurikulum sekolah akan memberikan informasi tentang ini. Ikuti terus perkembangan mereka mendapatkan kemampuan dasar membaca melalui raport mereka.

7.  Perlu diperhatikan oleh orang tua, apakah anak kita memiliki kesulitan dalam membaca buku bacaannya. Para guru di sekolah tidak selalu mengetahui kesulitan atau masalah membaca pada anak-anak sampai mereka serius bermasalah. Cari tahu apakah anak kita dapat melafalkan kata-kata, mengetahui kata-kata yang dilihatnya, menggunakan susunan kalimat untuk mengidentifikasi kata-kata yang tidak diketahui, dan mengetahui sepenuhnya apa yang mereka baca.

8. Mencari pertolongan secepatnya jika ada masalah dalam membaca. Masalah dalam membaca tidak dapat hilang begitu saja seiring berlalunya waktu. Semakin cepat anak-anak mendapat bantuan, semakin cepat mereka menjadi pembaca yang baik. Pastikan anak mendapatkan bantuan dari guru-guru mereka, pembimbing, atau pusat pembelajaran secepatnya jika mengetahui anak mengalami masalah dalam membaca.

9. Pakailah cara yang bervariasi. Untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan membaca mereka, gunakan berbagai buku pedoman, program komputer, tape, dan materi-materi lain yang tersedia di toko. Permainan merupakan pilihan yang baik, karena cara ini akan dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka sambil bergembira.

10. Perlihatkan antusias kita sebagai orangtua didepan anak-anak saat anak membaca buku bacaannya. Reaksi kita memiliki pengaruh yang besar pada seberapa tinggi motivasi mereka untuk berusaha menjadi pembaca yang baik. Pastikan diri kita memberikan pujian yang tulus atas usaha keras mereka. Apabila perlu beri incentive kepada mereka sebagai hadiah dan pendorong atas aktivitas mereka dalam membaca. Sehingga upaya ini akan memberikan dorongan bagi anak untuk lebih gemar membaca dan mencintai buku-buku.

Orang tua yang menyisihkan waktu untuk membaca dengan anak, memberikan permulaan yang baik untuk memahami literasi merupakan contoh yang ideal untuk mencapai prestasi pendidikan. Banyak penelitian yang menunjukkan anak yang berhasil mencapai prestasi literasi di sekolah biasanya datang dari lingkungan rumah yang menyediakan buku, dan orang tua mempunyai kesempatan untuk membaca dengan anak, serta melihat orang tua dan saudaranya melakukan aktivitas membaca.





Tidak ada yang lebih penting untuk kesuksesan akademik seorang anak selain menjadi pembaca yang baik. Yang jelas, meningkatkan minat membaca dan menulis merupakan sebuah investasi jangka panjang. Layaknya sebuah investasi, yang hasilnya mungkin baru bisa dirasakan lima, sepuluh atau duapuluh tahun kedepan, dengan jaminan akan tumbuh generasi yang tanggap, cerdas dan cekatan. Amiin….

Bagaimana menurut anda?
Mari berbagi pendapat mengenai cara-cara lain terkait peningkatan minat baca agar bisa menular pada anak. Saya tunggu cerita anda dikolom komentar ya.. ^_^.
Doa saya sebagai seorang ibu adalah, semoga saya bisa terus mampu memberikan contoh-contoh baik dalam kegiatan membaca bersama keluarga kecil kami, agar kelak anak-anak kami mampu tumbuh menjadi peniru unggul yang cendekia. Amiin…


Fitra juwita
Memastikan bahwa kalian mengenal aku melalui tulisan dan sebaliknya.

Related Posts

16 komentar

  1. Setuju banget kalo di rumah disediakan bacaan dan anak-anak juga menyukai kegiatan membaca, bakal sukses juga sekolahnya. Karena minta baca itu memegang peran penting saat belajar di kelas ya

    BalasHapus
  2. Menurutku sih skrg udah lumayan ada peningkatan usaha pemerintah ya. Salah satunya tersedia aplikasi iPusnas yg bisa digunakan untuk membaca banyak judul, gratis.

    Oiya aku setuju nih dgn reaction. Pernah liat di variety show korea, anak yg ortunya menunjukkan reaksi bersemangat dia bakal lbh bersemangat melakukan sesuatu 👌

    BalasHapus
  3. pergi ke pespustakaan atau toko buku itu juga bikin kangen ya Mbak. tapi bikin dompet lebih aman karena anakku belum ngerti beli buku online hahaha

    BalasHapus
  4. dn kalau yaya main kerumah suka saling injam buku sama aufa, seru sekali liat mereka suka sama buku

    BalasHapus
  5. Setuju mb...mengajak anak suka membaca buku adalah sebuah investasi yg bisa dilihat 5/20 yg kedepan, tidak mudah kena hoaks y

    BalasHapus
  6. Setuju mba..keteladanan orang tua / orang2 dewasa di sekitar anak sangat menunjang tumbuhnya minat anak, termasuk.minat baca ini ya..

    BalasHapus
  7. Salah satu cara yang aku lakukan untuk menarik minat si kecil terhadap buku adalah dengan membelikan aneka buku bergambar menarik supaya mereka tertarik minimal belajar lihat gambar-gambarnya dulu sambil dikenalkan lewat cerita...

    BalasHapus
  8. Salah satu yg paling penting menurutku contoh dari ortu secara anak2 tu hobinya niru ortu. Kalo liat emak bapaknya hobi baca pasti tertarik juga mengikuti

    BalasHapus
  9. Setuju banget tipsnya, kalau ortu suka baca biasanya anak otomatis meniru ya kebiasaan kita..

    BalasHapus
  10. Kangen ngajak anak ke toko buku dan ke perpustakaan nih..

    Btw aku masih punya PR ngajarin anakky baca. Tahun ini masuk SD tapi ada aja alasannya buat belajar alfabet. Kalau dibacain cerita sih dia suka, meskipun belum rutin tiap hari

    BalasHapus
  11. Orang tua emang kudu nyontohin dl yaa. Kalo nyuruh anak baca sementara ortunya mainan hp yaa anak pengennya ikut mainan hp xixixi

    BalasHapus
  12. Buku praktis membaca itu masih dijual ngga ya, Mba. Kayaknya buku lama ya, tapi enak bgt buat ngajarin anak baca...

    BalasHapus
  13. Memang harus sabar mendampingi saat anak membaca. Awalnya dari membacakan buku itu terlebih dahulu. Ntar kalau sudah bisa menceritakan ulang, dipancing untuk pelan-pelan melakukannya. Ini bisa jadi semacam kebanggaan anak karena sudah mampu bercerita agak panjang dan terstruktur.

    BalasHapus
  14. Yang jadi tantangan buatku ketika anaknya lagi demen satu buku.. saben Hari minta dibacain buku ituu terus. Sampai bosen emaknya hehe. Terus jadi ngantuk deh.

    Akhirnya kami bikin kesepakatan.. setiap Hari harus ganti-ganti yang milih buku. Kalau Hari senin sudah anak yang milih buku.. maka Hari Selasa jatah emak yang milih buku yang mau dibacakan.

    BalasHapus
  15. Yang paling utama kalau buatku sih contoh dari orang tua. Fitrahnya anak kan suka meniru, melakukan sesuatu dengan melihat role modelnya

    BalasHapus
  16. Nah, tips waktu membaca setiap hari selama 30 menit dengan tenang ini bagus mbak. Coba saya praktekkan. Sepertinya menarik nih. (kebayang krucil 4 yang gak bisa diam itu)

    BalasHapus

Posting Komentar