pada kota yang mengubur rindu
menepiskan anyaman kebahagiaan
bahkan memenjarakan asa
sirna sudah kerumunan rasa
setelah secercah mentari hangat tiba diperaduan
kau dengan secangkir kopi pahit dibilik jendela
sedang menyampaikan bahwa aku tak lagi rindu...
jangan sesali mentari yang naik keperaduan
atau memang kamu yang merindukan malam
rindu akan tetap kembali pada sang pemilik rindu
dan pagi akan selalu jadi saksi dimana kamu bersyukur
Posting Komentar
Posting Komentar