Sumber : ananas_maracuja |
Pada saat ini, informasi mengenai macam,
jenis, fungsi, dan sumber vitamin dapat ditemukan dengan mudah diberbagai
media. Penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya vitamin pun kerap kali diadakan
di berbagai tempat. Penyuluhan mengenai defisiensi vitamin B1 (Tiamin) salah
satunya.
Tiamin merupakan vitamin B yang pertama
diidentifikasi, sehingga disebut juga vitamin B1. Tiamin merupakan vitamin larut dalam air yang
berperan penting dalam metabolism sel. Tiamin hanya disimpan di tubuh dalam
waktu singkat, kemudian diekskresi melalui urin.
Fungsi
dan Sumber Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama
tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi
yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1
juga memiliki fungsi untuk aktivitas saraf dan tonus otot, membantu proses
metabolism protein dan lemak. Namun tubuh tidak dapat menghasilkan tiamin, oleh
karena itu tiamin merupakan salah satu nutrisi yang penting.
Sumber vitamin B1 berasal dari jantung, hati,
ginjal, beras, ragi, gandum, kedelai, susu, kacang tanah dan kacang-kacangan. Tiamin
didapati hampir pada semua tanaman dan jaringan tubuh hewan yang lazim
digunakan sebagai makanan, tetapi kandungannya biasanya kecil .Biji-bijian yang
tidak digiling sempurna dan daging merupakan sumber tiamin yang baik.
Defisiensi Vitamin B1
Berbicara mengenai kebutuhan tiamin yang
kadang tidak tercukupi sehingga menyebabkan defisiensi juga banyak terjadi di
masyarakat. Kategori defisiensi vitamin B1 bermacam-macam, tergantung ambang
batas normal tiamin yang digunakan. Suatu penelitian mendefinisikan defisiensi
tiamin sebagai kadar tiamin plasma kurang dari atau sama dengan 7 nmol/L.
Penelitian lain mendefinisikan kadar tiamin plasma kurang dari atau sama dengan
9 nmol/L sudah termasuk defisiensi tiamin absolut. Pengukuran kadar tiamin
tubuh tidak umum dan jarang tersedia di laboratorium, serta membutuhkan waktu
lama.
Pada manusia yang mengalami defisiensi tiamin
mengakibatkan reaksi yang tergantung pada tiamin difosfat akan dicegah atau
sangat dibatasi sehingga menimbulkan penumpukan substrat untuk reaksi
tersebut,misalnya piruvat ,gula pento dan derivat á- ketoglutarat dari asam
amino rantai bercabang leusin, isoleusin serta valin.
Oiya apakah teman-teman tahu bahwa defisiensi Vitamin B1 dapat menyebabkan terganggunya metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Namun dapat juga terjadi sebaliknya, diet kaya karbohidrat rendah tiamin, misalnya beras giling atau makanan yang sangat dimurnikan seperti gula pasir dan tepung terigu berwarna putih yang digunakan sebagai sumber makanan pokok menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan yaitu beri-beri.
Faktor
predisposisi
Faktor predisposisi defisiensi tiamin antara lain, malnutrisi (pada malnutrisi terjadi penurunan nafsu makan kronis atau terganggunya absorbsi nutrisi), asidosis laktat, gagal jantung kongestif, neuropati, sindrom refeeding, penggunaan obat diuretik, gagal ginjal dengan dialisis, dan pasien sakit kritis. Banyak penelitian menunjukkan kadar tiamin rendah pada pasien-pasien sakit kritis dengan stres oksidatif, sepsis dan syok sepsis, asidosis metabolik, gagal jantung, dan penyakit neurodegeneratif lainnya.
Gejala
dini
Gejala dini defisiensi tiamin berupa neuropati
perifer, keluhan mudah capai, dan anoreksia yang menimbulkan edema dan
degenerasi kardiovaskuler, neurologis serta muskuler. Encefalopati Wernicke
merupakan suatu keadaan yang berhubungan dengan defisiensi tiamin yang sering
ditemukan diantara para peminum alkohol kronis yang mengkomsumsi hanya sedikit
makanan lainnya.
Manifestasi Klinis
Manifestasi
Klinis Defisiensi Vitamin B1 antara lain :
-
Bentuk klinis dikenal dengan beri-beri
-
Anoreksia
-
Penurunan berat badan
-
Kelelahan otot
-
Iritabilitas
-
Konfusi
-
Apati
- Gangguan SKV (Skor Kebocoran Vaskuler)
Sampai saat ini vitamin B1 masih memegang
peranan penting yang merupakan komponen organik yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah yang sedikit. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit,
vitamin berperan penting dalam fungsi-fungsi tubuh seperti pertumbuhan,
pertahanan tubuh, dan metabolisme. Sejak lahir tubuh manusia biasanya sudah
memiliki cadangan vitamin B1 namun tetap diperlukan tambahan dari luar. Sebab
itulah asupan nutrisi ibu saat menyusui pada tahun-tahun pertama kelahiran
perlu diperhatikan.
Beberapa penelitian menyebutkan kurang
adekuatnya transport melalui plasenta dan tingginya pemakaian oleh jaringan juga
berpengaruh menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami defisiensi vitamin B1.
Hal ini biasanya terjadi pada bayi prematur. Defisiensi vitamin B1 pada bayi
prematur tersebut memiliki pengaruh tertentu. Pengaruh tersebut bisa merupakan gangguan
sampai terjadinya perubahan patologis yang menyebabkan suatu penyakit.
Jadi yuk kita sama sama menjaga keseimbangan
kebutuhan vitamin B1 dalam tubuh, untuk yang diet karbohidrat jangan berlebihan
ya. Memantau secara teratur dan peka terhadap keluhan kesehatan yang ada pada
diri sendiri juga berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh agar
terhindar dari defisiensi vitamin B1.
Posting Komentar
Posting Komentar