April
2018, Kali pertama kakiku meninggalkan Indonesia. Yuups.. The First time….
This is very exited
for me.
Ini
kali pertama saya pergi ke luar negeri bersama teman-teman kampus menggunakan
jasa agent travel. Ya bisa di bilang permata pengalamanku soalnya budget yang dipersiapkan juga sangat sangat wow. Sebenernya bisa
dihemat kalo pergi ala ala backpacker
. Sayangnya nggak mungkin apalag ada emak-emak yang gak bisa diajak rempong. Penentuan
tanggal keberangkatan sempet maju mundur karena salah satu tempat tujuan kami
yang kebetulan merupakan salah satu universitas besar di Malaysia menkonfirmasi
jadwal penerimaan proposal kedatangan kami yang semula ditanggal 24 April
berubah menjadi 20 April. Wah itu
artinya maju kan ya?
Apa
efek paling besar yang terjadi? Kerugian besar yang mengancam. Sebab yang
pertama hotel bookingan pihak agent terpaksa harus dibatalkan dan dana
yang masuk tidak bisa ditarik kembali, dan kami diberi kompensasi untuk tidak perlu
menambah biaya tapi harus terpaksa menerima keadaan apa adanya. Sudah bisa
ditebakkan hotel seperti apa yang disediakan oleh mereka?
Bersyukur
sajalah, sebab waktu kami juga bakal habis dijalan dan jalan-jalan bukan
rebahan di kamar hotel.
Yess…. Preparing for Traveling. Jadwal keberangkatan yang maju dari jadwal
membuat saya agak khawatir. Sebab bisa dikatakan persiapan keberangkatan saya
baru 30%. Sesuatu yang menjadi kebiasaan sebelum pergi traveling adalah mempersiapkan kebutuhan pribadi. Hal ini
menjadi sangat krusial sebab kebutuhan ini akan menjadi penolong saya ketika
saya mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Traveling kali ini berbeda
dengan tahun sebelumnya. Rute perjalanan kami adalah Indonesia-Malaysia-Singapore-Indonesia.
Perjalanan kami diagendakan berlangsung selama 4 hari dengan tujuan yang cukup
banyak dalam waktu yang sangat padat.
Saat
itu yang ada dalam fikiran saya adalah bagaimana saya harus tetap sehat selama
melakukan traveling keluar negeri ini. Soalnya sayang banget kalo sampek sakit, dan terpaksa istirahat di hotel. Iya kan? Nah beberapa hari sebelum keberangkatan,
saya justru tidak pergi kemana-mana lagi. Saya justru sangat fokus membuat
checklist barang-barang yang wajib masuk duluan kedalam koper. Soalnya kalo
mepet-mepet pasti lupa. Yakin deh. Udah
hafal banget saya sama kebiasaan buruk saya sendiri.
Persiapan
kebutuhan pribadi yang wajib dipersiapkan itu antara lain :
1.
Obat Pribadi
Obat pribadi adalah hal dasar yang harus ada didalam tas bawaan saya. Maklum
saya menderita beberapa keluhan di kepala, hidung dan juga lambung. Banyak
banget kan keluhannya.
-
Aludonna, adalah salah satu obat maag yang saya
bawa. Saya sangat ketergantungan dengan obat maag yang satu ini, sebab saya
menderita maag kronis yang apabila jadwal makan saya bergeser sedikit maka akan
kambuh. Sayangnya tidak semua merk obat cocok di saya, di daerah tempat tinggal
saya saja hanya apotik tertentu yang menjual dengan merk ini, apalagi di luar
negeri.
-
Lansoprazol, adalah salah satu obat kombinasi
ketika maag yang kambuh bertambah sakit dan menimbulkan nyeri hebat yang akan
membuat saya tergeletak. Oleh karena itu obat ini juga selalu harus saya bawa
berdampingan dengan obat maag.
-
Cendroxytrol tetes, adalah obat mata tetes yang
sebenernya jarang saya gunakan. Hanya
saja beberapa keluhan mata yang saya rasakan saat terlalu sering terpapar udara
luar akan mereda ketika menggunakan tetes mata ini.
-
Counterpain, merupakan salep pegal otot yang
akan sangat membantu ketika malam hari menjelang tidur saya oleskan dibagian
tubuh yang pegal. Ketika itu saya yakin bahwa perjalanan kami akan sangat
memakan energi banyak karena berjalan kaki sepanjang rute rute terdekat
-
Pharmaton Formula, adalah tablet salut selaput
yang sekaligus berfungsi sebagai multivitamin tenaga yang akan membantu dalam
pengembalian metabolisme energi. Saya sempat bertanya kepada teman-teman yang
kebetulan tinggal di sana, bahwa obat ini mudah ditemukan. Hmm… dari pada dari
pada lebih baik tetep bawa dari Indonesia ah.
2.
Charger Kepala Tiga
Merupakan barang elektronik yang wajib dibawa. Ketika ponsel saya
kehabisan daya maka untuk menancapkan kabel handphone ke sumber listrik kita
harus menggunakan charger kepala tiga ini dulu. Karena jenis colokan listrik
diluar negeri berbeda bentuk dengan yang ada di Indonesia.
3.
Sendal Jepit
Ini adalah malaikat penolong kita. Setelah seharian penuh menggunakan
sepatu kesana kemari, rasa lega dan nyaman akan kita dapatkan setelah kita
melepaskan sepatu kita dan menggantinya dengan sandal jepit. Sandal jepit ini
sangat membantu kita juga ketika hotel yang kita tempati tidak menyediakan alas
kaki.
4.
TOP UP pulsa
Ada yang pernah lalai untuk hal yang satu ini? Iya benar banget top up pulsa yang kita
lakukan bertujuan untuk membeli paket roaming. Saat sudah tiba diluar negeri
kita tidak akan bisa melakukan komunikasi dengan siapapun yang ada di Indonesia
tanpa menggunakan paket roaming. Nah, untuk menghindari lupa maka dari jauh-jauh
hari saya sudah melakukan top up pulsa tapi belum saya aktifkan pembelian paket
roamingnya. Menurut teman-teman yang sudah pernah ke sana mereka menyarankan
untuuk membeli paket roaming sesaat sebelum lepas landas dari Bandara International
Indonesia. Katanya sih biar bisa maksimal penggunakan batas waktunya. Gitu sih..tapi
setelah saya coba bener banget lebih maksimal.
Itulah
tadi daftar kebutuhan pribadi yang saya persiapkan sebelum traveling keluar negeri. Maklum ini pengalaman pertama saya dan
rute terjauh yang saya tempuh. Sekalipun menggunakan jasa agent travel yang menjamin kebutuhan kita, tetap saja kebutuhan
pribadi diri kita adalah sesuatu yang harus kita persipkan sendiri dengan
matang. Keliatan kecil dan simple kan barang-barang yang saya sebutkan tadi.
Tapi kalau tidak dipersiapkan, tetap akan merugikan untuk saya sendiri.
Oiya
apakah kamu juga punya barang-barang atau kebutuhan pribadi yang wajib dibawa?
Yuk
berbagi cerita di bawah… Aku tunggu ya…
Posting Komentar
Posting Komentar