Pada hakikatnya
pendidikan memiliki dua tujuan yaitu membantu anak untuk menjadi cerdas dan
mendorong anak untuk menjadi lebih baik. Konon katanya membantu anak menjadi cerdas
lebih mudah daripada mendorong anak menjadi lebih baik. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa masalah moral merupakan persoalan mendasar yang mengisi
kehidupan anak dan manusia pada umunya kapanpun dan dimanapun.
Di kalangan
pelajar kerusakan moral sedang marak terjadi, seperti perilaku menyimpang,
etika, moral, dan hukum dari yang ringan sampai yang berat seringkali mereka
perlihatkan. Salah satu contohnya pada saat ini sering kita jumpai tindak perundungan
(bulliying) khususnya verbal bullying.
Bullying, perisakan, atau perundungan, merupakan tindakan
agresif yang dilakukan secara verbal maupun fisik, yang sifatnya menganggu,
merusak, maupun melukai orang lain. Perundungan dapat berbentuk ejekan,
cemoohan, ancaman, meminta barang atau uang dengan paksa, maupun kekerasan
fisik. Korban bullying yang tidak
dibantu dapat menderita kondisi depresi, gangguan kecemasan, bahkan mungkin
berkeinginan untuk bunuh diri. Perilaku negatif ini menunjukkan kerapuhan karakter
di lembaga pendidikan di samping karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung
Sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal diharapkan mampu mengarahkan dan mengembangkan murid
menjadi pribadi yang lebih baik lagi, termasuk pada aspek moral. Dalam hal ini
tentunya pendidikan karakter sangat berperan penting. Seorang pendidik perlu
untuk merangkul peserta didiknya agar dapat membimbing dan menanamkan pada diri
mereka mengenai baik buruknya sesuatu dan mengajak mereka untuk berpikir secara
kritis terhadap suatu peristiwa. Dengan adanya pendidikan karakter ini
diharapkan murid memiliki karakter dan budi pekerti luhur sehingga dapat
mengurangi terjadinya tindak perundungan (bullying)
di masa sekarang maupun yang akan datang.
Mengutip dari
laman berita online SIAR.com (11/07/2018), Direktur Pembinaan Sekolah Dasar,
Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud, Khamim, mengatakan penguatan pendidikan karakter
merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk pendidikan moral dan pendidikan
akhlak yang bertujuan membentuk pribadi anak yang lebih baik dan selalu dalam setiap
perubahan. Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO, Arif Rachman, mengatakan
pembentukan karakter merupakan proses yang berlangsung lama, oleh karena itu,
anak-anak harus mendapatkan pendidikan karakter sejak dini dengan didukung oleh
lingkungan yang berkarakter.
Pendidikan
karakter tersebut tidak hanya membentuk karakter pada diri anak saja, tetapi
juga mencakup pembentukan kemampuan kognitif, afektif, dan yang terpenting
yaitu moralitas anak. Peran sekolah sebagai pendidik karakter menjadi semakin penting.
Peran pendidik dalam penanaman pendidikan karakter disekolah tidak hanya dalam
proses pembelajaran saja tetapi pendidik juga harus menjadi contoh nyata dan
tauladan anak dalam bersikap dan berperilaku.
Dalam penanaman
pendidikan karakter pada peserta didik usia sekolah, peran guru dalam memberikan
pendidikan karakter sangatlah potensial, karena tidak semua murid mendapat
pengajaran pendidikan karakter di rumah.
Bahkan banyak murid mendapat sedikit pengajaran moral dari peran orangtua, masyarakat
atau lembaga keagamaan. Pendidikan karakter sangat perlu ditanamkan sedini mungkin
untuk mengantisipasi berbagai persoalan seperti tindak perundungan atau bullying.
Berikut adalah upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menanggulangi tindakan kekerasan melalui
pendidikan karakter disekolah :
Ø
Beri
kesempatan murid untuk memahami apa itu perundungan (bullying).
Ø
Ajak
mereka untuk melawan segala bentuk perundungan.
Ø
Para
pendidik juga bisa menjelaskan risiko dan betapa bahayanya bullying. Bila perlu, libatkan murid untuk membahas aturan serta
sanksi bagi siapapun yang melakukan bullying
ataupun intimidasi di sekolah. Setelah itu pajang peraturan tersebut.
Ø
Memperkuat
pengendalian sosial, hal ini dapat dimaknai sebagai berbagai cara yang
digunakan pendidik untuk menertibkan murid yang melakukan penyimpangan,
termasuk tindakan kekerasan dengan melakukan pengawasan dan penindakan
Ø
Mengembangkan
budaya meminta dan memberi maaf antar murid disekolah
Ø
Menerapkan
prinsip-prinsip anti kekerasan disekolah
Ø
Meningkatkan
dialog dan komunikasi intensif antar siswa dalam sekolah
Ø Menyediakan
katarsis (katarsis adalah salah satu usaha yang bisa kamu lakukan untuk
mengungkapkan emosi yang sedang dirasakan oleh anak)
Ø
Dan
yang paling penting para pendidik harus mendengarkan orang tua yang melaporkan
tindakan kasus perundungan, lakukan penyelidikan. Dengan begitu pihak sekolah
pun bisa menentukan keputusan yang tepat dan langkah selanjutnya. Dorong orang
tua korban untuk ikut melaporkan dan mengawal isu pencegahan bullying.
Dan pada
akhirnya upaya-upaya diatas akan terwujud dengan baik apabila dalam pendidikan karakter
di sekolah, semua komponen (stakeholder) dilibatkan, termasuk komponen-komponen
pendidikan itu sendiri, yaitu kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,
kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan
sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ekstra kulikuler, pemberdayaan
sarana, prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan
sekolah.
Sebuah kalimat
bijak saya kutip berbunyi “Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak
sekedar membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan
juga membentuk mereka menjadi pelaku baik bagi perubahan dalam tatanan sosial
kemasyarakatan menjadi menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi” (Doni Koesoema
A.Ed).
Semoga tulisan
ini bermanfaat.
Aku tunggu ya
ulasan dan komentarnya dibawah.
Terima kasih….
Yup, pendididkan karakter dari setiap orangtua dan keluarga sangat penting ditanamkan sejak kecil ya Mbak. Sehingga anak-anak terbiasa menghargai teman-temannya dengan tidak menyakiti secara fisik maupun ejekan :)
BalasHapushu'um mbak bener banget, setidaknya mereka bisa memilih kata kata yang kiranya pantas diucapkan .
HapusBener juga ya. Kalau karakternya positif maka akan nggak mau bullying, jadi deg degan soalnya anakku sebentar lagi masuk sekolah semoga nggak ada bullying
BalasHapusyang penting kita udah memeberikan bekal yang cukup untuk menghadapi bullying mbak, baik itu informasi atau apapun yang kiranya bisa menjauhkan sii anak dari hal buruk ini
HapusIya harus ditanamkan sejak dini di rumah ya tidak boleh menyakiti teman lain, semoga anak kita selalu dilindungi Allah aamiin
BalasHapusamiin... kadang perkataan yang ringan seperti ini jika dilakukan terus menerus menjadi ingatan bawah sadar si anak y mbk..
Hapusiya, keluarga punya peran penting memberi dasar awal untuk anak supaya mempunyai karakter baik. jadi ketika dia pertama keluar rumah dan berinteraksi dengan orang berbagai karakter dia sudah punya bekal.
BalasHapusdan biasanya tidak mudah terpengaruh hal buruk ya mbak apalagi ajakan untuk ikut bullying,, jauh jauh deh,,,
HapusKeluarga dan lingkungan sekitar adalah komponen utama yang bisa mencegah terjadinya perundungan, bagus juga ide soal pendidikan karakter ini karena memang membuka mindset
BalasHapusKeluarga dan lingkungan sekitar adalah komponen utama yang bisa mencegah terjadinya perundungan, bagus juga ide soal pendidikan karakter ini karena memang membuka mindset
BalasHapusibarat kata pondasinya ya mbak, sebab ketika karkter anak itu sudah baik, lalu dirangkul dengn keluarga dan lingkungan yang mendudukung, biasanya akan semakin memupuk jati diri anak menjadi seseorang yang baik dan anti bullying
HapusAlhamdulillah aku dan teman2 bergerak dalam sebuah campaign Anti Bullying ke sekolah2.. senang melihat anak2 jadi lebih aware tentang bullying. Kami juga punya slogan namanya KLIK... Kenali Lindungi Katakan No Bullying. Jadi saat anak-anak melihat temannya berbuat nggak baik, langsung ditegur yang lain.. hayoo KLIK lo KlIK lo. Menumbuhkan awareness tentang bahaya bullying memang penting banget. Nggak cuma di anak-anak, tapi juga di ortu dan para gurunya.
BalasHapuswah kebetulan sekali ya mbak, saya auto ketik pencariaan mbah google, tentang KLIK ini, ternyata sudah lama digalakkan ya mbak slogan ini hanya saya mungkin yang kurang update .. semoga kedepan bisa berbagi lebih banyak info ya mbak
Hapuspembentukan karakter mmng harus ya mba, biar anak punya self strong untuk dirinya sendrii biar nggk diam klau ada yg bullying
BalasHapusbener mbak, pasang badan, keep strong bahkan yang diharapkan lebih adalah dia bisa jadi perwakilan pembelaan untuk teman temannya..
HapusTugas guru tuh buanyaaaaak banget, yak. Benar-benar bukan hanya transfer ilmu. Padahal di rumah juga guru tersebut punya tugas sebagai orangtua.
BalasHapusAku sebagai guru merasa sanggup nggak ya mengemban tugas mulia ini. Semoga dikuatkan selalu.
Untuk bagian menyediakan katarsis, ini nih agak susah dan masih jarang banget dilakukan. Padahal sangat penting.
insyaallah sanggup mbak, aku turut mendoakanmu dari sini. semoga segala niat baik bisa terwujud dan mampu menjadi panutan untuk semua murid muridnya kelak..amiin
HapusNhah..ini nih yg kurang dari kurikulum pendidikan jaman now,jd respek ke org lain plgi orangtua jd berkurang. Semoga pemerintah dan dinas pendidikan aware utk mempetimbangkan hal krusial ini.
BalasHapusayo mbak archa bella kita biki campaignnya kedinas terkait, sapa tau sampek ketelinga mereka..
HapusPendidikan karakter memang penting banget buat anak, terutama dari lingkungan keluarga dan sekitar yg terdekat ya. Soalnya anak kecil peniru ulung
BalasHapusya mbak bener banget, tapi ya itu tadi kadang PR banget bagi seorang guru ketika mendapati murid yang kurang mendapatkan pendidikan karakter dirumah.
HapusPendidikan karakter sering dilupakan dan tidak masuk prioritas. Padahal ya, berilmu saja tanpa berperilaku baik, sungguh akan mengerikan hasil akhirnya. Anak jadi terbiasa mementingkan nilai pelajaran dibanding nilai budi pekerti. PR bersama ya antara guru dan orangtua.
BalasHapuskadang lebih parah adalah menghalalkan segala cara demi nilai nya tadi ya mbak..
HapusBetulll mbak. Setuju banget. Pendidikan karakter ini penting banget . Bagiku, nggak masalah anak nggak begitu pandai di bidang matematika, tapi karakter itu penting
BalasHapusdan justru karakter anak yang baik itu memudahkan dalam ikatan pertemanan dan bahkan bisa sampek awet ya mbak..
HapusAnakku sembuh dari trauma ketika masuk SMP dan menemukan sekolah yang mengutamakan pendidikan karekter. Alhamdulillah bisa meningkatkan percaya dirinya juga
BalasHapusalhamdulillah, turut seneng mbak, semoga bibit bibit potensi diri sianak pelan pelan bisa terus bermunculan juga ya mbak karena trauma nya udah sembuh..amiin
HapusPendidikan karakter ini kuncinya pada lingkup keluarga dulu, baru kemudian sekolah melalui pelajaran-pelajaran yang diberikat tiap hari... Tapi sayangnya pendidikan budi pekerti memang terkesan gak ada.. semua pelajaran tertuju pada ranah kognitif aja
BalasHapusBetul banget mbak. Kita harus ajarkan anak-anak kita untuk berani menghadapi perundungan. Sip, thanks ya ulasannya.
BalasHapus