Masalah minat baca sampai saat
ini masih menjadi perhatian kita bersama, karena minat baca masyarakat
Indonesia relatif masih sangat rendah. Rendahnya budaya membaca ini juga
dirasakan oleh orangtua terhadap anak-anaknya. Perpustakaan yang ada dilingkungan
sekolah jarang dimanfaatkan secara optimal oleh anak-anak. Demikian pula
perpustakaan umum yang ada di setiap kota/kabupaten yang tersebar di nusantara
ini, pengunjungnya relatif tidak begitu banyak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia belum mempunyai budaya membaca. Sehingga wajar apabila Indeks Sumber
Daya Manusia bangsa Indonesia juga rendah.
Upaya menumbuhkan minat baca
bukannya tidak dilakukan. Pemerintah melalui lembaga yang relevan telah
mencanangkan program minat baca. Hanya saja yang dilakukan oleh pemerintah
maupun institusi swasta untuk menumbuhkan minat baca belum optimal. Oleh karena
itu, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh
negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini, sejak mereka
mulai dapat membaca. Dengan menumbuhkan minat baca sejak anak-anak masih dini,
diharapkan budaya membaca masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan.
Tidak dapat disangsikan lagi bahwa penanaman kebiasaan
membaca sudah sering kali dibahas dalam tema berbasis seminar parenting. Dimana seminar-seminar itu diprakarsai oleh
peserta yang notabene memiliki anak dalam kategori usia dini. Kebiasaan membaca
sebaiknya memang dilakukan sejak dini, dan tidak dapat
disangsikan pula bahwa tidak hanya sekolah yang menjadi tempat tepat untuk memupuk
minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anak. Rumah adalah tempat yang paling
baik untuk memupuk minat membaca. Salah satu dukungan yang dibutuhkan untuk
menumbuhkan minat baca anak adalah peran orang tua. Orang tua perlu memotivasi
anak untuk mencintai buku sejak awal.
Upaya menumbuhkan minat membaca
perlu dibiasakan sejak dini, yakni mulai dari anak mengenal huruf. Jadikanlah
kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan dan menjadi hal yang menyenangkan.
Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan,
semangat, dan motivasi yang diberikan oleh orang tuanya. Jika hal ini terwujud,
diharapkan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan seperti sebuah slogan yang mengatakan “tiada hari tanpa membaca”.
Upaya yang dapat dilakukan oleh
orang tua/keluarga dalam menciptakan budaya membaca dalam keluarga. Misalnya, membaca
surat kabar, buku dan bacaan lainnya setiap hari pada waktu-waktu tertentu yang
kemudian akan mendorong anak untuk melakukan kebiasaan membaca yang akhirnya
anak akan gemar membaca dengan sendirinya.
Namun pada kenyataan sekarang ini
masih banyak kita jumpai orang tua yang membiarkan anaknya bermain dengan benda
yang menjadi alat untuk hiburan dan kesenangan saja, seperti : Televisi, VCD
Player, Handphone, dan benda mewah yang menjadi hiasan. Karena itu upaya
meningkatan minat dan kebiasaan membaca dirumah sangat perlu untuk
dilaksanakan.
Keteladanan orang tua dalam proses
menumbuhkan minat baca sejak dini dapat mengurangi hambatan yang ada, seperti
memanfaatkan waktu senggang dengan membacakan buku kepada anak akan dapat
meningkatkan motivasi dan kemauan minat baca selanjutnya. Dampak orang tua yang
suka membaca akan memacu putra-putrinya untuk mengikuti jejaknya, karena berbagai
jenis bacaan mengandung ilmu pengetahuan dari yang dasar hingga yang canggih.
Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh orang tua untuk menularkan minat membaca dan mendekatkan anaknya
supaya anak lebih terbiasa dalam membaca diantaranya adalah:
1. Sediakan waktu luang untuk membacakan buku untuk anak setiap
hari. Penelitian mengungkapkan bahwa dengan membacakan dengan suara lantang
secara rutin kepada anak-anak akan menghasilkan perkembangan yang signi-fikan
pada pemahaman membaca, kosa kata, dan pemenggalan kata. Baik anak dalam usia
belum sekolah maupun yang sudah, hal itu akan membuat mereka berkeinginan untuk
membaca dengan sendirinya.
2. Kelilingi anak-anak dengan berbagai buku bacaan.
Anak-anak yang memiliki berbagai macam jenis bacaan di rumahnya mendapatkan nilai
lebih tinggi pada standarisasi tes. Bujuklah anak kita untuk membaca dengan
mengoleksi buku-buku bacaan yang menarik dan majalah yang sesuai dengan umur
mereka. Letakkan buku bacaan di mobil, kamar mandi, tempat tidur, ruang
keluarga, dan bahkan di ruang TV.
3. Buatlah waktu membaca bersama keluarga. Sediakan waktu
setiap hari 15 sampai 30 menit untuk seluruh anggota keluarga membaca
bersama-sama dengan tenang. Dengan melihat orangtuanya membaca akan membuat anak
ikut membaca. Hanya dengan berlatih 15 menit setiap hari cukup untuk
meningkatkan minat baca mereka.
4. Berikan dukungan pada berbagai aktivitas membaca
mereka. Jadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan anak kita. Biarkan mereka
membaca menu, rambu jalanan, petunjuk pada mainan, ramalan cuaca, acara TV, dan
semua informasi praktis harian. Dan juga, pastikan mereka selalu memiliki
bacaan untuk waktu luang mereka ketika sedang menunggu giliran saat pergi ke
dokter, atau saat sedang di dalam mobil.
5. Biasakan pergi ke perpustakaan. Ajak anak agar lebih
banyak membaca dengan membawa mereka pergi ke perpustakaan setiap beberapa
minggu untuk mendapatkan buku bacaan yang baru. Perpustakaan biasanya
menyediakan program membaca untuk anak-anak segala usia dan mengembangkan minat
membaca mereka.
6. Ikuti terus perkembangan membaca anak. Cari tahu
kemampuan membaca yang bagaimana untuk setiap level kelas. Kurikulum sekolah akan
memberikan informasi tentang ini. Ikuti terus perkembangan mereka mendapatkan
kemampuan dasar membaca melalui raport mereka.
7. Perlu diperhatikan oleh orang tua, apakah anak kita memiliki
kesulitan dalam membaca buku bacaannya. Para guru di sekolah tidak selalu mengetahui
kesulitan atau masalah membaca pada anak-anak sampai mereka serius bermasalah.
Cari tahu apakah anak kita dapat melafalkan kata-kata, mengetahui kata-kata
yang dilihatnya, menggunakan susunan kalimat untuk mengidentifikasi kata-kata
yang tidak diketahui, dan mengetahui sepenuhnya apa yang mereka baca.
8. Mencari pertolongan secepatnya jika ada masalah dalam
membaca. Masalah dalam membaca tidak dapat hilang begitu saja seiring berlalunya
waktu. Semakin cepat anak-anak mendapat bantuan, semakin cepat mereka menjadi
pembaca yang baik. Pastikan anak mendapatkan bantuan dari guru-guru mereka,
pembimbing, atau pusat pembelajaran secepatnya jika mengetahui anak mengalami
masalah dalam membaca.
9. Pakailah cara yang bervariasi. Untuk membantu anak
dalam mengembangkan kemampuan membaca mereka, gunakan berbagai buku pedoman,
program komputer, tape, dan materi-materi lain yang tersedia di toko. Permainan
merupakan pilihan yang baik, karena cara ini akan dapat membantu anak-anak
mengembangkan kemampuan mereka sambil bergembira.
10. Perlihatkan antusias kita sebagai orangtua didepan
anak-anak saat anak membaca buku bacaannya. Reaksi kita memiliki pengaruh yang
besar pada seberapa tinggi motivasi mereka untuk berusaha menjadi pembaca yang
baik. Pastikan diri kita memberikan pujian yang tulus atas usaha keras mereka.
Apabila perlu beri incentive kepada
mereka sebagai hadiah dan pendorong atas aktivitas mereka dalam membaca.
Sehingga upaya ini akan memberikan dorongan bagi anak untuk lebih gemar membaca
dan mencintai buku-buku.
Orang tua yang menyisihkan waktu
untuk membaca dengan anak, memberikan permulaan yang baik untuk memahami literasi
merupakan contoh yang ideal untuk mencapai prestasi pendidikan. Banyak
penelitian yang menunjukkan anak yang berhasil mencapai prestasi literasi di
sekolah biasanya datang dari lingkungan rumah yang menyediakan buku, dan orang
tua mempunyai kesempatan untuk membaca dengan anak, serta melihat orang tua dan
saudaranya melakukan aktivitas membaca.
Tidak ada yang lebih penting
untuk kesuksesan akademik seorang anak selain menjadi pembaca yang baik. Yang
jelas, meningkatkan minat membaca dan menulis merupakan sebuah investasi jangka
panjang. Layaknya sebuah investasi, yang hasilnya mungkin baru bisa dirasakan
lima, sepuluh atau duapuluh tahun kedepan, dengan jaminan akan tumbuh generasi
yang tanggap, cerdas dan cekatan. Amiin….
Bagaimana menurut anda?
Mari berbagi pendapat mengenai
cara-cara lain terkait peningkatan minat baca agar bisa menular pada anak. Saya
tunggu cerita anda dikolom komentar ya.. ^_^.
Doa saya sebagai seorang ibu
adalah, semoga saya bisa terus mampu memberikan contoh-contoh baik dalam kegiatan
membaca bersama keluarga kecil kami, agar kelak anak-anak kami mampu tumbuh
menjadi peniru unggul yang cendekia. Amiin…
Setuju banget kalo di rumah disediakan bacaan dan anak-anak juga menyukai kegiatan membaca, bakal sukses juga sekolahnya. Karena minta baca itu memegang peran penting saat belajar di kelas ya
BalasHapusMenurutku sih skrg udah lumayan ada peningkatan usaha pemerintah ya. Salah satunya tersedia aplikasi iPusnas yg bisa digunakan untuk membaca banyak judul, gratis.
BalasHapusOiya aku setuju nih dgn reaction. Pernah liat di variety show korea, anak yg ortunya menunjukkan reaksi bersemangat dia bakal lbh bersemangat melakukan sesuatu 👌
pergi ke pespustakaan atau toko buku itu juga bikin kangen ya Mbak. tapi bikin dompet lebih aman karena anakku belum ngerti beli buku online hahaha
BalasHapusdn kalau yaya main kerumah suka saling injam buku sama aufa, seru sekali liat mereka suka sama buku
BalasHapusSetuju mb...mengajak anak suka membaca buku adalah sebuah investasi yg bisa dilihat 5/20 yg kedepan, tidak mudah kena hoaks y
BalasHapusSetuju mba..keteladanan orang tua / orang2 dewasa di sekitar anak sangat menunjang tumbuhnya minat anak, termasuk.minat baca ini ya..
BalasHapusSalah satu cara yang aku lakukan untuk menarik minat si kecil terhadap buku adalah dengan membelikan aneka buku bergambar menarik supaya mereka tertarik minimal belajar lihat gambar-gambarnya dulu sambil dikenalkan lewat cerita...
BalasHapusSalah satu yg paling penting menurutku contoh dari ortu secara anak2 tu hobinya niru ortu. Kalo liat emak bapaknya hobi baca pasti tertarik juga mengikuti
BalasHapusSetuju banget tipsnya, kalau ortu suka baca biasanya anak otomatis meniru ya kebiasaan kita..
BalasHapusKangen ngajak anak ke toko buku dan ke perpustakaan nih..
BalasHapusBtw aku masih punya PR ngajarin anakky baca. Tahun ini masuk SD tapi ada aja alasannya buat belajar alfabet. Kalau dibacain cerita sih dia suka, meskipun belum rutin tiap hari
Orang tua emang kudu nyontohin dl yaa. Kalo nyuruh anak baca sementara ortunya mainan hp yaa anak pengennya ikut mainan hp xixixi
BalasHapusBuku praktis membaca itu masih dijual ngga ya, Mba. Kayaknya buku lama ya, tapi enak bgt buat ngajarin anak baca...
BalasHapusMemang harus sabar mendampingi saat anak membaca. Awalnya dari membacakan buku itu terlebih dahulu. Ntar kalau sudah bisa menceritakan ulang, dipancing untuk pelan-pelan melakukannya. Ini bisa jadi semacam kebanggaan anak karena sudah mampu bercerita agak panjang dan terstruktur.
BalasHapusYang jadi tantangan buatku ketika anaknya lagi demen satu buku.. saben Hari minta dibacain buku ituu terus. Sampai bosen emaknya hehe. Terus jadi ngantuk deh.
BalasHapusAkhirnya kami bikin kesepakatan.. setiap Hari harus ganti-ganti yang milih buku. Kalau Hari senin sudah anak yang milih buku.. maka Hari Selasa jatah emak yang milih buku yang mau dibacakan.
Yang paling utama kalau buatku sih contoh dari orang tua. Fitrahnya anak kan suka meniru, melakukan sesuatu dengan melihat role modelnya
BalasHapusNah, tips waktu membaca setiap hari selama 30 menit dengan tenang ini bagus mbak. Coba saya praktekkan. Sepertinya menarik nih. (kebayang krucil 4 yang gak bisa diam itu)
BalasHapus